Tes
Tes adalah alat atau instrumen untuk penilaian. Tes digunakan sebagai salah satu alat ukur untuk melakukan pengukuran. Tes adalah suatu instrumen atau prosedur yang sistematis untuk mengukur tingkah laku, yang dirancang dan dilaksanakan kepada siswa pada waktu dan tempat tertentu serta dalam kondisi yang memenuhi syarat-syarat tertentu yang jelas. Tes juga dapat diartikan sebagai seperangkat tugas yang harus dikerjakan atau sejumlah pertanyaan yang harus dijawab oleh peserta didik untuk mengukur tingkat pemahaman terhadap cakupan materi yang dipersyaratkan. Adapun pengertian tes menurut beberapa ahli, yakni:
- Menurut Djemari Mardapi; Tes merupakan salah satu cara untuk menaksir besarnya kemampuan seseorang secara tidak langsung yaitu melalui respon seseorang terhadap stimulus atau pertanyaan.
- Menurut Suharmi Arikunto: Tes adalah alat atau prosedur yang di gunakan untuk amengetahui atau mengukur sesuatu dalam susasana, dengan cara dan aturan-aturan yang sudah di tentukan.
- Menurut S.Eko Putro Widyoko: Tes merupakan salah satu untuk melakukan pengukuran yaitu alat untuk mengumpulkan informasi karakteristik suatu objek. Misalnya, kecakapan peserta didik, minat, motivasi, dan lain sebagainya.
Pengukuran
Suharsimi Ari kunto dalam Amirah Diniaty (2011:20) menegaskan pengukuran adalah menyamakan benda yang diukur dengan sebuah alat ukur, baik terstandar maupun tidak berstandar dan hasilnya berupa angka, misalnya 170 centimeter, dan diberi makna dalam bentuk kualitas misalnya tinggi sekali untuk ukuran seorang gadis. Pengukuran adalah awal dari kegiatan evaluasi. Pengukuran sering juga didefinisikan sebagai proses pemerolehan angka-angka atau data yang mendeskripsikan/menggambarkan taraf sifat-sifat/karakteristik khusus yang dimiliki/terdapat pada seseorang. Dalam pengukuran, kita dituntut untuk membandingkan hasil tes dengan standar yang ditetapkan. Pengukuran bersifat kuantitatif atau dalam kata lain berdasarkan angka-angka. Dari definisi-definisi tersebut, dapat disimpulkan bahwa pengukuran merupakan prosedur atau proses meng“angka”kan suatu objek berdasarkan aturan tertentu.
Penilaian
Menurut Zainul, Asmawi dan Noehi Nasution: Penilaian adalah suatu proses untuk mengambil keputusan dengan menggunakan informasi yang diperoleh melalui pengukuran hasil belajar baik yang menggukan tes maupun non tes. Penilaian sering juga didefinisikan sebagai penerapan berbagai cara dan penggunaan beragam alat penilaian untuk memperoleh informasi tentang sejauh mana hasil belajar siswa atau ketercapaian kompetensi (rangkaian kemampuan siswa. Menjawab pertanyaan tentang sebaik apa hasil atau prestasi belajar seorang siswa. Menilai adalah kegiatan mengukur dan mengadakan estimasi terhadap hasil pengukuran atau membanding-bandingkan, namun tidak sampai ke taraf pengambilan keputusan.
Evalusi
Evalusi adalah keseluruhan proses yang sistematis dan berkelanjutan untuk membuat keputusan program berdasarkan sajian informasi yang telah terkumpul dengan demikian evaluasi tersebut merupakan proses yang sengaja direncanakan untuk memperoleh informasi atau data yang kemudian dicoba untuk membuat keputusan. Evaluasi sering juga didefinisikan sebagai proses pengumpulan, penganalisaan dan penafsiran yang sistematis untuk menentukan/menetapkan sampai sejauh mana para siswa mencapai tujuan-tujuan pengajaran. Menjawab pertanyaan “How good” yang berhubungan dengan keputusan nilai (value judgment). Informasi yang dikumpulkan berupa deskripsi kuantitatif dan kualitatif. Evaluasi mencakup keseluruhan aspek kuantitatif dan kualitatif serta disertai pertimbangan nilai. Evaluasi dapat juga dipandang sebagai proses penafsiran (interpretasi) serta pembuatan keputusan berkenaan dengan informasi assessment. Evaluasi bersifat lebih makro, luas dan menyeluruh serta mencakup keseluruhan komponen dan keterkaitan antara komponen-komponen tersebut apabila dibandingkan dengan penilaian/assessment.
Contoh Konkret
“Bu Tia ingin mengetahui apakah peserta didiknya sudah menguasai kompetensi dasar dalam mata pelajaran Matematika. Untuk itu, Bu Tia memberikan tes tertulis dalam bentuk tes objektif pilihan ganda sebanyak 50 soal kepada peserta didiknya (artinya Bu Tia sudah menggunakan tes). Selanjutnya, Bu Tia memeriksa lembar jawaban peserta didik sesuai dengan kunci jawaban, kemudian sesuai dengan rumus tertentu dihitung skor mentahnya. Ternyata, skor mentah yang diperoleh peserta didik sangat bervariasi, ada yang memperoleh skor 25, 36, 44, 47, dan seterusnya (sampai disini sudah terjadi pengukuran). Angka atau skor-skor tersebut tentu belum mempunyai nilai/makna dan arti apa-apa. Untuk memperoleh nilai dan arti dari setiap skor tersebut, Bu Tia melakukan pengolahan skor dengan pendekatan tertentu. Hasil pengolahan dan penafsiran dalam skala 0 – 10 menunjukkan bahwa skor 25 memperoleh nilai 5 (berarti tidak menguasai), skor 36 memperoleh nilai 6 (berarti cukup menguasai), skor 44 memperoleh nilai 8 (berarti menguasai), dan skor 47 memperoleh nilai 9 (berarti sangat memuaskan). Sampai disini sudah terjadi proses penilaian. Ini contoh dalam ruang lingkup penilaian hasil belajar. Jika Bu Tia menilai seluruh komponen pembelajaram maka berarti terjadi evaluasi.“
“Bu Tia ingin mengetahui apakah peserta didiknya sudah menguasai kompetensi dasar dalam mata pelajaran Matematika. Untuk itu, Bu Tia memberikan tes tertulis dalam bentuk tes objektif pilihan ganda sebanyak 50 soal kepada peserta didiknya (artinya Bu Tia sudah menggunakan tes). Selanjutnya, Bu Tia memeriksa lembar jawaban peserta didik sesuai dengan kunci jawaban, kemudian sesuai dengan rumus tertentu dihitung skor mentahnya. Ternyata, skor mentah yang diperoleh peserta didik sangat bervariasi, ada yang memperoleh skor 25, 36, 44, 47, dan seterusnya (sampai disini sudah terjadi pengukuran). Angka atau skor-skor tersebut tentu belum mempunyai nilai/makna dan arti apa-apa. Untuk memperoleh nilai dan arti dari setiap skor tersebut, Bu Tia melakukan pengolahan skor dengan pendekatan tertentu. Hasil pengolahan dan penafsiran dalam skala 0 – 10 menunjukkan bahwa skor 25 memperoleh nilai 5 (berarti tidak menguasai), skor 36 memperoleh nilai 6 (berarti cukup menguasai), skor 44 memperoleh nilai 8 (berarti menguasai), dan skor 47 memperoleh nilai 9 (berarti sangat memuaskan). Sampai disini sudah terjadi proses penilaian. Ini contoh dalam ruang lingkup penilaian hasil belajar. Jika Bu Tia menilai seluruh komponen pembelajaram maka berarti terjadi evaluasi.“
The Best Casino In Portland, OR - MapYRO
BalasHapusThe Best Casino 바카라 사이트 유니88 In Portland, OR · 2. 888 Casino, Hotel, and Nightclub 용인 출장샵 · 3. Bellagio, ME, 61201 나주 출장마사지 Highway 문경 출장안마 395, Portland, 영천 출장안마 OR,